Ekosistem yang terjaga memainkan peran yang sangat penting dalam menjaga kualitas udara dan iklim global. Salah satu dampak terbesar dari kerusakan ekosistem adalah peningkatan emisi gas rumah kaca yang memperburuk perubahan iklim. Sebaliknya, ekosistem yang sehat, seperti hutan, lahan basah, dan terumbu karang, memiliki kemampuan alami untuk menyerap dan mengurangi konsentrasi karbon dioksida (CO2) di atmosfer.
Hutan, sebagai salah sman8ternate.sch.id satu ekosistem utama, berfungsi sebagai penyerap karbon terbesar. Pohon-pohon di hutan menyerap CO2 dari atmosfer dan menyimpannya dalam bentuk biomassa. Melalui proses fotosintesis, tanaman mengubah CO2 menjadi oksigen, yang memperbaiki kualitas udara. Selain itu, hutan juga berperan dalam menjaga kelembaban udara dan mengatur pola cuaca di sekitar daerah tersebut.
Lahan basah dan mangrove juga berfungsi sebagai penyerap karbon dan dapat membantu mengurangi dampak perubahan iklim. Mereka bertindak sebagai penampung karbon yang sangat efektif dan mencegah karbon tersebut kembali ke atmosfer. Kehadiran ekosistem ini sangat penting, terutama dalam mengurangi risiko bencana alam seperti banjir yang dipicu oleh perubahan iklim.
Selain itu, ekosistem yang terjaga juga mempengaruhi kualitas udara. Kawasan hijau, seperti taman kota dan hutan kota, dapat menyaring polutan udara dan memberikan udara yang lebih bersih bagi penduduk sekitar. Tanaman di ekosistem ini menyerap debu, karbon dioksida, dan polutan lainnya, yang membantu mengurangi tingkat pencemaran udara.
Dengan menjaga ekosistem yang sehat, kita tidak hanya melindungi kualitas udara dan iklim, tetapi juga mendukung kelangsungan hidup berbagai spesies, termasuk manusia. Keseimbangan ekosistem adalah kunci untuk mengatasi tantangan perubahan iklim dan menjaga bumi tetap layak huni.